Sabtu, 29 September 2012

Malware DNS Changer



Belakangan ini, dunia maya dihebohkan dengan kabar adanya Internet Doomsday (Kiamat Internet). Apa sesungguhnya yang dimaksud dengan Kiamat Internet ?   Cukup menarik jika melihat penggunaan kata 'kiamat' itu sendiri. Bayangan yang akan muncul dibenak semua orang saat pertama kali mendengar 'kiamat' adalah sebuah kehancuran, atau jika dikaitkan dengan masalah ini seolah menggambarkan rusaknya internet di seluruh dunia.
Faktanya, tidak semua pengguna komputer baik itu PC atau Mac akan terkena dampaknya. Dikutip dari MSN, hanya mereka yang telah terinfeksi malware bernama DNSChanger yang akan merasakan Kiamat Internet.

DNSChanger pertama kali muncul sekitar tahun 2007 dan dibuat oleh penjahat cyber asal Estonia. Cara kerjanya adalah menyerang dan mengontrol Domain Name System (DNS) Server.
Sekedar informasi tambahan, DNS adalah sebuah sarana untuk mempermudah komputer mengenali alamat web yang dituju oleh pengguna. Singkatnya, DNS akan menerjemahkan bahasa manusia, misalnya www.twitter.com, ke dalam alamat IP (Internet Protocol) yaitu 199.59.148.10 (untuk Twitter). Bayangkan betapa sulitnya jika Anda harus mengetik angka-angka tersebut setiap ingin mengunjungi Twitter. Kembali ke DNSChanger, nantinya para pengguna internet yang terkena malware ini akan digiring secara 'paksa' ke website tertentu yang berisi berbagai software berbahaya lainnya. Tujuannya tentu saja terkait keuntungan secara finansial. Selama penyebaran DNSChanger, sekitar 4 juta komputer di 100 negara dari seluruh dunia telah terinfeksi. Beruntung pada November 2011 lalu FBI berhasil menangkap enam orang warga Estonia yang diklaim sebagai dalang penyebaran DNSChanger, melalui sebuah operasi yang disebut 'Operation Ghost Click'

Saat itu, FBI bisa saja langsung menghapus DNS palsu tersebut yang tentunya akan berakibat melumpuhkan koneksi internet bagi mereka yang terinfeksi. Namun, pada Maret lalu langkah ini ditunda dan FBI lebih memilih solusi yang bersifat sementara, yakni membersihkan DNS palsu dari sistem yang berbahaya dan mempertahankannya agar tetap aktif. Keputusan ini diambil agar mereka yang terinfeksi tidak langsung terputus dari jaringan internet dan memiliki waktu yang cukup untuk membersihkan sendiri komputer mereka dari malware DNSChanger. 9 Juli 2012 adalah jangka waktu terakhir yang diberikan pada para pengguna yang terkena DNSChanger. Pada tanggal tersebut, FBI akan mematikan seluruh DNS palsu dan mereka yang komputernya masih terinfeksi akan mengalami 'Internet Doomsday', atau lebih tepatnya tak bisa mengakses dunia maya. Lalu, apakah komputer Anda termasuk dari salah satu korban DNSChanger?
Cara mengetahuinya sangat mudah. Anda cukup mengunjungi situs www.dns-ok.us untuk mengetahui apakah DNS komputer Anda normal atau tidak. Jika situs tersebut menunjukkan warna hijau, maka komputer Anda aman. Meskipun demikian, penyebaran DNSChanger di Indonesia sendiri memang sangat sedikit. Kemungkinan bahwa komputer Anda merupakan salah satu yang terinfeksi sangat kecil. Penyebaran terbanyak terjadi di Amerika Serikat dimana sekitar 500 ribu komputer terserang malware tersebut. Banyak cara yang bisa dilakukan jika tak ingin komputer Anda terinfeksi malware berbahaya. Salah satunya adalah menggunakan sistem keamanan yang telah teruji kehebatannya dan membelinya secara resmi. Memang tak murah, namun cukup bermanfaat untuk memproteksi komputer dari virus dan semacamnya.
Contoh: Misalkan saja anda membuka sebuah situs e-banking seperti Klik BCA, apabila komputer anda sudah terkena Virus di atas, maka pelaku akan dengan mudah mengarahkan situs yang anda buka tersebut ke situs lain yang menyerupai situs Klik BCA. Apa jadinya jika hal itu terjadi? Pelaku akan mudah mendapatkan data perbankkan anda seperti username, pin, token dan lain-lain, akibatnya pembuat DNS Changer bisa mengeruk dana dalam rekening anda.

Penciptaan DNS jahat ini sendiri belum cukup, karena masih perlu penyesuaian pengaturan di komputer para korban. Oleh sebab itulah, para pelaku kejahatan tersebut menciptakan malware DNSChanger (juga disebut sebagai RSplug, Puper, dan Jahlav), yang disebarkan sebagai virus trojan horse dan berhasil menginfeksi jutaan PC di seluruh dunia. Setelah terinstal, malware ini secara terus-menerus mengubah pengaturan DNS  dan bahkan router jaringan agar komputer korban mengarah kepada jaringan DNS jahat yang mereka bikin. Akibatnya, bahkan jika korban mengubah secara manual pengaturan DNS mereka, perubahan ini akan automatis dikembalikan oleh malware yang menyusup ke dalam sistem merek.
Dari News.com mengatakan ada 6 orang di Estonia ditahan. Mereka menjadi bagian penyebar Malware jenis DNSChanger. Kegiatan mereka berada dibelakang perusahaan Rove Digital. memiliki catatan panjang selama 2 tahun dalam melakukan kejahatan. Kegiatan perusahaan seperti perusahaan IT pada umumnya, dimana karyawan masuk setiap pagi. Tetapi dibelakang meja, pekerjaan yang dilakukan tidak seperti biasanya.

Malware tersebut telah menginfeksi sekitar 4 juta computer lebih di 100 negara, sekitar 500 ribu adalah computer di Amerika. Malware yang menyerang computer akan mengarahkan semua link sesuai tujuan pembuatnya. Tujuannya untuk uang dari iklan. Ada satu orang lagi yang masih lolos, diduga berada di Rusia. Seluruh computer di kontrol oleh 100 C&C (computer pengendali).
Dasar teknik penyerangan, setiap computer yang terkena akan dirubah nomor DNS sesuai keinginan si pembuat. FBI menyelidiki apa saja tugas DNSChanger, selain untuk memindahkan alamat website. FBI menyebutkan malware bahkan mematikan antivirus dan sistem OS tidak bisa update. Selain memindahkan alat website, kegiatan mereka ikut menawarkan antivirus palsu.
FBI melakukan penyelidikan selama 2 tahun terhadap kegiatan tersebut dan melakukan operasi dengan sandi Operation Ghost Click. Kepala group Vladimir Tsastsin berumur 31 tahun bahkan dituntut dengan 22 pasal lain tentang pencucian uang.
Asal malware tersebut dan menghindari terinfeksi malware DNSChanger. Sebaiknya tidak mengclick iklan yang terlihat terlalu menarik atau vulgar seperti iklan jenis Pop-up, termasuk tidak mengclick link dari email yang diduga sudah disusupi malware. DNSchanger merubah alamat iklan yang dimiliki situs resmi dengan iklan mereka untuk mendapatkan uang.

         Bagaimana cara mengetahui komputer yang terinfeksi virus DNS Changer?
Jika komputer dengan sistem operasi Windows, silahkan buka command prompt. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memilih Run dari Start Menu (windows xp) dan ketik cmd atau memulai command kemudian tekan ENTER, aplikasi ini biasanya terletak di folder Accessories dalam Start Menu komputer.
Setelah pada command prompt ketik perintah berikut : ipconfig /all sehingga hasilnya dapat dilihat seperti berikut:


Carilah entri yang berbunyi "DNS Server .......... : 10.0.24.6"
DNS untuk komputer anda tentu berbeda dengan seperti yang ditampilkan di atas.
Coba perhatikan DNS Server di atas adalah 10.0.24.6 dan 10.0.28.3, jika hasil DNS Server untuk komputer anda ternyata diawali dengan 85, 67, 93, 77, 213, atau 64 (contoh: 85.0.24.6) maka DNS komputer anda sudah digunakan malware dnschanger. Segeralah cari jalan keluar untuk memperbaiki masalah ini,
Selain cara di atas, ada satu cara yang cukup mudah untuk melakukan pengecekan terhadap komputer anda agar bisa mengetahui apakah komputer anda sudah terserang malware dnschanger jahat ini. Caranya yaitu hanya dengan mengunjungi sebuah situs, pada situs yang dikunjungi tersebut langsung mendeteksi IP yang kita gunakan selanjutnya menampilkan informasi kepada kita, apakah komputer kita aman atau sudah terinfeksi malware. Bila anda mau melakukan pengecekkan terhadap komputer anda, silahkan kunjungi situs www.dns-ok.us dan lihat hasilnya.
Apabila hasilnya menjukkan bahwa resolution = Green maka, komputer anda dalam keadaan aman dan belum terserang oleh dnschanger, sedangkan apabila hasilnya menunjukkan resolution = Red maka dns komputer anda sudah digunakan oleh dnschanger.
Selain antivirus yang selalu diupdate, DNS Changer juga bisa dideteksi oleh sebuah situs yang telah disipkan oleh pihak FBI yang bisa dikunjungi langsung di DCWG


       Bagaimana jika komputer terkena virus DNS Changer?
Segera lakukan scanning terhadap komputer anda dengan salah satu software berikut ini:
1.                  Hitman Pro (32bit and 64bit versions)
2.                  Kaspersky Labs TDSSKiller
3.                  McAfee Stinger
4.                  Microsoft Windows Defender Offline
5.                  Microsoft Safety Scanner
6.                  Norton Power Eraser
7.                  Trend Micro Housecall
8.                  MacScan
9.                  Avira

          Hukum Pidana Pelanggaran IT dengan membuat Virus Malware DNS Changer ini ?
Virus Malware DNS Changer ini termasuk kedalam golongan Cyber Law yang merusak domain system pada computer, Undang-Undang untuk masalah ini adalah : 



UNDANG-UNDANG CYBER LAW INDONESIA (ITE)

Pasal 30
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau
Sistem Elektronik milik Orang lain dengan cara apa pun.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau
Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan tujuan untuk memperoleh Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik.
(3) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau
Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol
sistem pengamanan.
Ketentuan Pidana
Pasal 46
(1) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp600.000.000,00 (enam
ratus juta rupiah).
(2) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp700.000.000,00 (tujuh ratus
juta rupiah).
(3) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (3) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun dan/atau denda paling banyak Rp800.000.000,00 (delapan
ratus juta rupiah). 

Footer Right